Dajjal, Ya’juj dan Ma’juj Serta Turunnya Nabi Isa A.S Bagian 2

  • Home
  • Dajjal, Ya’juj dan Ma’juj Serta Turunnya Nabi Isa A.S Bagian 2
Manakala ia dalam keadaan seperti itu, maka Allah Ta'ala menurunkan al-Masih Ibnu Maryam Shalallahu 'alaihi wa sallam. Beliau turun dimenara putih, timur kota Damaskus di antara dua kain kuning, tangannya bergelayut diantara sayap dua malaikat.

Apabila menundukan kepalanya menetes, jika beliau mengangkatnya melandai seperti mutiara. Tidak halal bagi seorang kafir yang mendapati aromanya melainkan dirinya pasti mati. Aromanya tercium sejauh mata memandang.

Lantas beliau mencari Dajjal, sampai akhirnya berjumpa di pintu Ludd, kemudian beliau membunuhnya. Setelah itu Isa Shalallahu 'alaihi wa sallam mendatangi sebuah kaum yang Allah Shubhanahu wa ta’alla telah menjaga mereka dari keganasan Dajjal. Isa datang lalu mengusap wajah-wajah mereka satu persatu, seraya memberi kabar gembira, dengan kedudukan yang tinggi di surga kelak.

Ketika mereka sedang bercengkrama seperti itu, tiba-tiba Allah Ta'ala menurunkan wahyu kepada Isa Shalallahu 'alaihi wa sallam, Aku telah membiarkan hamba-hamba -Ku untuk keluar, mereka adalah kaum yang tidak ada seorangpun yang sanggup menandinginya, bawalah orang-orang yang ada bersamamu kebukit ath-Thur.

Maka Allah Shubhanahu wa ta’alla mengutus Ya'juj dan Ma'juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Rombongan pertama diantara mereka, melewati sebuah danau, Thabariyah, mereka meminum air yang ada didalamnya,

kemudian lewatlah kelompok yang belakangan, tatkala mendapati airnya telah habis mereka berkata: 'Sungguh dulu disini ada air'.

Lantas mereka mengepung Nabi Allah Shubhanahu wa ta’alla yaitu Isa beserta para sahabatnya. Sampai kepala sapi pada saat itu lebih baik daripada seratus dinar sekarang ini. Kemudian Nabi Allah Shubhanahu wa ta’alla, Isa beserta para sahabatnya berdo'a kepada Allah Ta'ala. Maka Allah Shubhanahu wa ta’alla mengutus seekor binatang pada kaum tersebut yang snaggup membunuh mereka dengan cepat, sehingga mereka semua meninggal dalam sekejap. Kemudian Nabi Isa ‘alaihissalam serta para sahabatnya turun dari gunung tersebut, maka tidak didapati sejengkal tanahpun melainkan penuh dengan mayat serta bau busuk yang menyengat. Lalu Nabi Isa ‘alaihissalam berdo'a kepada Allah Ta'ala. Kemudian Allah Shubhanahu wa ta’alla mengutus burung yang berleher panjang, membawa mayat dan membuangnya sesuai apa yang Allah Shubhanahu wa ta’alla perintahkan. Setelah itu Allah Shubhanahu wa ta’alla menurunkan hujan yang menimpa seluruh negeri, sehingga muka bumi menjadi bersih dari bau dan kotoran mereka.

Selanjutnya dikatakan pada bumi; 'Tumbuhkan tanamanmu, kembali limpahkan barokahmu'. Maka pada hari itu

satu kabilah bisa memakan hanya dengan sebiji buah delima, berteduh dengan dedaunannya. Hewan ternak menjadi barokah, sampai satu perahan susu onta cukup untuk manusia, dan satu perahan susu sapi cukup untuk satu kabilah, satu perahan susu kambing cukup satu keluarga.

Pada saat seperti itu, tiba-tiba Allah Shubhanahu wa ta’alla meniupkan semilir angin sepoi, yang mengalir dibawah ketiak mereka, yang mengambil setiap ruh orang mukmin dan muslim, dan yang tersisa pada saat itu adalah sejelek-jelek manusia, yang berpesta pora dengan khamar, dan pada saat itulah hari kiamat datang atas mereka.

Hadits ini Shahih, dikeluarkan oleh Muslim, at-Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad serta selain mereka.


Next    

Referensi