Jangan Menghakimi Orang Sebelum Mati

  • Home
  • Jangan Menghakimi Orang Sebelum Mati
Hari ini, saya melihat sebuah berita tentang murtadnya seorang artis terkenal (sebut saja inisialnya LS). Artis ini bahkan pernah membintangi film berjudul Sang Pencerah dan berperan sebagai K.H. Ahmad Dahlan yang dibuat oleh salah satu ormas Islam terbesar di Indonesia, yaitu Muhammadiyah. Pasti tidak sembarangan sebuah ormas Islam terbesar memilih seorang artis yang merepresentasikan tokoh pendirinya (K.H. Ahmad Dahlan). Pasti salah satu pertimbangan utamanya adalah jejak rekam yang cukup baik.

Namun jika Allah berkehendak, tak ada satu makhluk pun yang mampu merubahnya. Bahkan jika seluruh makhluk bersatu menentang kehendak Allah, niscaya hal itu tidak akan mampu merubahnya pula. Pada video yang tersebar di YouTube, LS menyatakan dengan terang- terangan bahwa dia telah murtad dari Islam dan menjadi seorang yang memeluk agama Kristen.

Karena momentum itu, saya kembali teringat suatu kisah yang diceritakan oleh Kyai saya dulu ketika saya masih duduk di bangku SD. Kisah tersebut berbicara tentang seorang ulama yang dikenal dengan panggilan Kyai Basiso. Kyai Basiso adalah orang yang sangat alim dan sangat soleh, Ibadahnya tak terkira banyaknya. Malamnya ia habiskan untuk bermunajat kepada Allah SWT.

Suatu ketika, datanglah iblis ke tempat Kyai Basiso. Iblis pun beri’tikaf di dalam masjid selama berhari-hari tanpa makan dan tanpa tidur. Hal ini yang membuat Kyai Basiso kagum kepada iblis (saat itu Kyai Basiso tidak tahu bahwa dia adalah iblis). Terjadilah percakapan antara keduanya.

KB (Kyai Basiso) : “Wahai Ki Sanak, bagaimana caranya engkau bisa beribadah kepada Allah tanpa makan, tanpa minum, dan tanpa tidur? Aku beribadah dengan sangat keras, tapi aku tetap makan, minum, dan tidur.”

Iblis (I) : ” Sesungguhnya kamu tidak akan pernah bisa menyamaiku. Karena aku adalah orang yang bertaubat dari perbuatan keji. Sedangkan engkau, sejak muda engkau adalah orang yang terjaga dari perbuatan dosa. Jika engkau mau sepertiku, lakukanlah dosa besar terlebih dahulu, sehingga engkau akan memiliki penyesalan yang luar biasa, maka engkau akan serius dalam beribadah karena engkau akan mengharap ampunan Allah, sebagaimana yang aku lakukan saat ini”.

KB : ” Dosa apa yang harus kuperbuat?” I : ” Membunuh”
KB : “Adakah yang lebih ringan?” I : ” Berzina”
KB : “Adakah yang lebih ringan?” I : “Minum Khamr”
KB : “Baiklah, aku akan meminum khamr terlebih dahulu”

Akhirnya KB pergi ke warung yang menjual Khamr, diminumnya khamr hingga mabuk. Karena dalam keadaan mabuk, dia tidak bisa mengontrol dirinya, hingga dia berzina dengan wanita penjaga warung. Kemudian dia melihat anak kecil yang menyaksikan perbuatan bejatnya. Tak tanggung-tanggung, Sang anak kecil pun dibunuhnya.

Kemudian, iblis pun mengajak masyarakat setempat untuk menghakimi Kyai Basiso karena telah melakukan 3 perbuatan Nista. Atas bujuk rayu iblis kepada masyarakat, maka Kyai Basiso pun diarak dan dihukum oleh masyarakat setempat, hingga dia berada dalam keadaan kritis.

Dalam keadaan kritis tersebut, iblis terus menggodanya. Iblis menggoda Kyai Basiso agar ia mau bersujud kepadanya. Kyai Basiso tidak mau karena ia hanya mau bersujud kepada Allah. Iblis pun tidak menyerah. Iblis merayu Kyai Basiso dan menjanjikan kesembuhan kepadanya jika ia mau bersujud kepada iblis. Toh jika dia sudah sembuh, dia bisa bertaubat kepada Allah.

Di tengah kesakitan yang luar biasa akhirnya Kyai Basiso pun bersujud kepada Iblis. Dan ketika itulah Malaikat Izrail mencabut nyawanya. Kyai Basiso mati dalam keadaan kufur kepada Allah SWT.

Itulah kisah seorang yang dicabut hidayah nya dari hatinya. Seorang yang sangat alim dan soleh saja bisa terpeleset dan mati dalam keadaan kufur. Apalagi kita yang tidak soleh dan tidak alim.

Semoga Allah menjaga keyakinan dan keimanan kita agar tetap berada di jalan-Nya. Dan mari kita doakan seluruh orang yang telah murtad agar mereka kembali lagi ke Islam. Dan janganlah kita merasa sombong karena sebelum nyawa dicabut, semua orang bisa berubah dan kembali ke Islam. Begitupun yang tadinya Islam bisa saja terpeleset menjadi kafir karena kesombongannya. Bukankah iblis juga diusir oleh Allah dari surga karena kesombongannya?

Yang bisa kita lakukan hanya berdoa agar diri kita dan keluarga kita terhindar dari kekufuran. Dan meminta perlindungan kepada Allah agar menjaga keimanan dan ketaqwaan kita. Aamiin