Suraqah menjadi begitu sedih dengan kematian Beliau. Ia terus mengenang hari di mana dirinya berniat untuk membunuh Beliau karena ingin mendapatkan 100 unta. Dan bagi dirinya kini bahwa semua unta di dunia ini tidak akan mampu menandingi seujung kukupun dari diri Rasulullah Saw.
Suraqah terus-menerus mengulangi sabda Nabi Saw kepadanya: “Bagaimana pendapatmu, ya Suraqah bila engkau mengenakan gelang- gelang Kisra?!” Dia terus mengucapkan sabda Beliau tanpa ada keraguan sedikitpun dalam dirinya.
Hari silih berganti sehingga semua urusan kaum muslimin dipercaya dan diamanahkan kepada Umar Al Faruq ra.
Pada masa kepemerintahannya, berangkatlah banyak rombongan pasukan muslimin untuk menaklukkan kerajaan Kisra bagaikan angin yang bertiup kencang.
Pasukan muslimin tadi mulai membombardir benteng-benteng. Mengalahkan pasukan musuh. Mengguncang kekuasaan. Dan menyita harta ghanimah. Sehingga Allah menghancurkan seluruh kekuasaan Kisra di bawah kekuatan pasukan muslimin.
Pada sautau hari di hari-hari terakhir kekhilafahan Umar ra, datanglah beberapa orang utusan Sa’d bin Abi Waqash ke Madinah untuk menyampaikan kabar gembira penaklukan kepada Khalifah dengan membawa seperlima harta fai’ yang berhasil didapatkan oleh para pejuang muslimin di jalan Allah.
Begitu harta-harta ghanimah diserahkan di hadapan Khalifah; Beliau menatapnya dengan keheranan.
Di antara harta ghanimah tersebut terdapat mahkota Kisra yang berhiaskan dengan permata. Juga ada pakaiannya yang dijahit dengan benang emas. Kalung yang dipenuhi dengan berlian. Dan dua gelang miliknya yang tidak pernah dilihat oleh mata manusia sebelumnya. Dan banyak lagi perhiasan milik Kisra yang tidak dapat dihitung.
Umar lalu membolak-balikkan harta yang berharga tersebut dengan tongkat yang ada di tangannya.
Kemudian ia menoleh ke arah orang-orang di sekelilingnya sambil berkata: “Ada sekelompok orang yang memberikan harta ini kepada para pem
impinnya!”
Ali bin Abi Thalib yang kebetulan hadir pada saat itu berkata: “Hal itu terjadi karena engkau mampu menahan kehormatan diri, maka para rakyatmu pun juga mampu menahan diri mereka, ya Amirul Mukminin. Kalau kau suka memakan harta, mereka pun juga akan suka memakan harta sepertimu.”
Pada saat itulah Umar Al Faruq ra memanggil Suraqah bin Malik lalu memakaikan kepadanya pakaian dan celana Kisra. Ia juga memakaikan kepada Suraqah sepatu milik Kisra. Ia menyandangkan ke tubuh Suraqah pedang dan sabuknya. Umar meletakkan di atas kepala Suraqah mahkota milik Kisra. Dan Umar juga memakaikan ke tubuh Suraqah 2 gelang milik Kisra…. Benar, dua gelang milik Kisra!
Pada saat itulah kaum muslimin berseru:
Allahu Akbar… Allahu Akbar… Allahu Akbar!
Kemudian Umar memandang ke arah Suraqah dan berkata: “Bakhin, Bakhin! Seorang Badui dari Bani Madlaj mengenakan mahkota Kisra di kepalanya, dan mengenakan kedua gelang Kisra di tangannya!!”
Kemudian Umar ra mengangkat kepalanya ke arah langit dan berdo’a:
Ya Allah, Engkau telah menghalangi harta ini dari Rasul-Mu padahal ia adalah orang yang lebih Engkau cintai dan lebih mulia daripadaku.
Engkau juga telah menghalangi harta ini dari Abu Bakar padahal ia adalah orang yang lebih Engkau cintai dan lebih mulia daripadaku.
Namun Engkau memberikannya kepadaku, aku berlindung kepada-Mu bila harta ini Kau berikan untuk menghukum diriku.”
Lalu Umar tidak meninggalkan tempatnya sehingga ia membagikan harta tersebut kepada seluruh kaum muslimin.