Perang Badar adalah perang pertama antara kaum Muslimin dengan kafir Quraisy yang terjadi pada tahun ke-2 Hijriyah. Para pimpinan kafir Quraisy banyak yang meninggal saat itu, diantaranya adalah Abu Jahal, Utbah bin Rabeeah, dan Umayyah bin Khallaf.
Dalam peperangan, ada seorang sahabat yang pedangnya terpotong. Sahabat itu mendatangi Rasulullah dan bercerita bahwa pedangnya telah patah. Kemudian, Rasulullah mengambil ranting dan memberikannya kepada sahabat tersebut. Tak disangka ranting tersebut bisa digunakan sebagai pedang yang bisa menebas dan membunuh kaum musyrikin. Ranting tersebut diberi nama Al ‘Awun, karena merupakan perantara pertolongan Allah kepada kaum Muslimin sehingga bisa menang di perang Badr.
Saudaraku, kemenangan besar yang sesungguhnya bukanlah kemenangan dalam Perang Badr. Tetapi kemenangan ketika kita bisa melawan hawa nafsu, karena perang ini bersifat terus menerus. Kemenangan atas hawa nafsu pada hakikatnya tidak akan terlepas dari pertolongan Allah yang berawal dari keimanan kita kepada-Nya. Semoga Allah senantiasa menjaga keimanan dan ketaqwaan kita kepada-Nya, agar kita bisa senantiasa menang dalam memerangi hawa nafsu kita. Aamiin.
Semoga kita bisa mengambil hikmah dari kisah Perang Badr ini.