Dulu ketika Kyai saya mengajar Kitab Jurmiyah, beliau menyampaikannya dengan bahasa Cirebon dan dibuat syair-syair yang bisa disenandungkan bersama. Syair yang merupakan muqoddimah Kitab Jurmiyah kalau disenandungkan dalam bahasa Cirebon bunyinya akan seperti ini. (Tentu ada Nada dan intonasinya).
Zaman kawalik barang Haq dadi Batil, Salah dadi bener haram dadi halal. Wenang dadi Fardhu menang dadi kalah. Bid’ah dadi sunnah kaya mu’tazilah.
Artinya bahwa zaman sudah terbalik. Yang haq menjadi batil, yang benar menjadi salah, yang haram menjadi halal. Yang mubah menjadi fardhu, yang menang menjadi kalah, yang bid’ah menjadi sunnah, mirip seperti kaum Mu’tazilah.
Menurut saya, apa yang disampaikan dalam syair itu benar adanya. Zaman sekarang banyak sekali hal yang terbalik-balik. Laki-laki ingin menjadi perempuan, sebaliknya perempuan ingin menjadi laki-laki. Orang kaya hidupnya sederhana, sedangkan orang miskin hidupnya neko-neko.
Yang paling miris adalah tentang kecintaan terhadap dunia. Kecintaan terhadap dunia inilah yang membuat manusia tidak bahagia. Pada hakikatnya, manusia adalah sesuatu yang harus dicintai, sedangkan harta benda adalah sesuatu yang harus digunakan. Kebahagiaan akan didapat ketika manusia dicintai dan harta benda digunakan. Bukanlah sebaliknya, manusia digunakan dan harta benda dicintai.
Wahai para manusia, cintailah sesama manusia. Manfaatkan lah harta benda yang dimiliki untuk kepentingan. Bukan memanfaatkan manusia untuk kepentingan harta benda.