Kisah Si Syukur dan Si Kufur

  • Home
  • Kisah Si Syukur dan Si Kufur
Di suatu daerah, terdapat dua orang sahabat yang bernama Si Syukur dan Si Kufur. Si Syukur merupakan orang yang sangat kaya, selalu memiliki apa yang dia inginkan. Sedangkan Si kufur adalah orang yang sangat miskin yang tidak memiliki apa-apa kecuali kain yang sedang ia gunakan. Suatu ketika datanglah seorang tua yang sangat bijak ke kampung itu. Pak Tua itu pun mendatangi Si syukur dan bertanya.

“Apa yang hendak kau tanyakan padaku anak muda?” tanya Pak Tua.
“Aku selalu mendapat anugerah dari Allah, aku belum pernah mendapat kesulitan selama hidupku. Aku ingin mengalami kesulitan itu, walaupun sedikit”, jawab Si Syukur.
“Mengeluhlah dan jangan pernah mensyukuri apa yang kamu miliki” tegas Pak Tua.
Si Syukur yang saat itu membawa tongkat kayu, menggunakannya untuk menunjuk sesuatu dan membantah ucapan Pak Tua dengan berujar, “Anda lihat kebun itu? Rumah itu? Sawah itu? Masjid itu? Itu semua hal yang Allah anugerahkan kepada saya. Lalu bagaimana mungkin saya tidak bersyukur?”
Tiba - tiba, tongkat kayu si syukur berubah menjadi emas.

Pak Tua itu pun pergi mendatangi Si Kufur dan bertanya, “Apa yang hendak kau tanyakan padaku anak muda?”
Si Kufur mulai bertanya, “Anda melihat kondisiku Pak Tua. Aku sangat miskin dan tidak punya apa-apa kecuali pakaian yang ku pakai. Bagaimana caranya agar aku bisa menjadi orang kaya?”
“Bersyukurlah atas apa yang kau miliki”, nasihat Pak Tua.
“Bagaimana mungkin aku bisa bersyukur? Aku tidak memiliki apa-apa kecuali pakaian yang ku pakai!!” bentak Si Kufur.
Tiba-tiba, angin yang sangat kencang datang dan menerbangkan pakaian yang dipakai Si Kufur sehingga ia tak memiliki apapun.

Pembelajaran yang didapat adalah untuk mensyukuri apa yang dimiliki. Walaupun harta tidak kita miliki, bersyukur kita masih memiliki keluarga. Jika keluarga sudah tidak kita miliki, bersyukur kita masih punya badan yang sehat. Jikalau badan sehat, sanak saudara, teman, harta, tahta, wanita tidak kita miliki, bersyukur karena kita masih memiliki Iman.



Next    

Didikan Terbaik